posttest_vc7_3KA10_1B118709_M.Faisal Daulay
Nama : M.Faisal Daulay
NPM : 1B118709
Kelas : 3KA10
Matkul : Sistem Basis Data 2
Tugas : vclass 7 posttest
a. Jelaskan 2 metode
untuk menjamin SERIALIZABILITY
Serializability adalah suatu aturan untuk menjadwalkan proses-proses transaksi yang dijalankan hampir bersamaan dengan tetap menjaga konsistensi data seolah-olah proses dari transaksi-transaksi tersebut dijalankan secara serial. Metode untuk menjamin Seriability adalah Locking dan Timestamping
1.
Metode Locking
Locking adalah sebuah prosedur yang
digunakan untuk mengendalikan akses bersamaan ke data. Ketika sebuah transaksi
sedang mengakses database, sebuah lock mungkin menolak akses ke transaksi lain
untuk mencegah hasil yang salah. Ada dua macam lock, yaitu shared lock dan
exclusive lock yang harus digunakan sebelum melakukan akses membaca ataupun
menulis terhadap database. Penggunaan lock ini adalah untuk menjaga konsistensi
data didalam database. Jika sebuah transaksi mempunyai sebuah shared lock pada
sebuah item data, transaksi tersebut dapat membaca item tapi tidak dapat mengubah
datanya. Jika sebuah transaksi mempunyai sebuah exclusive lock pada sebuah item
data, transaksi tersebut dapat membaca dan mengubah item data.
-Bersama (Shared). Jika sebuah transaksi Ti dapat
melakukan penguncian dengan mode ini (dilambangkan dengan S) terhadap item data
Q, maka Ti dapat membaca, tapi tidak dapat mengubah
nilai Q tersebut.
-Tunggal (Exclusive). Jika sebuah transaksi Ti dapat melakukan penguncian dengan mode ini (dilambangkan dengan X) terhadap item data Q, maka Ti dapat membaca maupun mengubah nilai tersebut.
2.
Metode Timestamping
Timestamping merupakan suatu identitas waktu
dimulainya suatu transasksi. Timestamping mengatur prioritas transaksi
berdasarkan timestamp. Timestamp terkecil merupakan transaksi paling duluan,
jika terjadi konflik transaksi direstart.
b. Pada Metode
Locking untuk transaksi terus menahan suatu kunci sampai dilepaskan
secara eksplisit selama eksekusi atau telah selesai, aturannya menggunakan
matriks locking. Jelas kerja dari matriks Locking
TAHAPAN PENGUNCIAN {matriks locking}
Phase 1: Fase bertumbuh (Growing
Phase)
Transaksi dapat melakukan
sejumlah penguncian, tetapi belum melepaskan satupun penguncian .
Phase 2: Fase pelepasan
(Shrinking Phase)
Transaksi mungkin melepas kunci
& Transaksi belum melakukan penguncian yang baru.
Titik dalam schedule dimana transaksi
tersebut telah mendapatkan penguncian akhir disebut lockpoint transaksi.Locking
dua fase tidak menjamin terjadinya deadlock.
<<ATURAN
LOCKING>>
Transaksi yg akan mengakses suatu
data harus terlebih dahulu menguncinya, meminta kunci S jika hanya melakukan
read data saja atau kunci X jika untuk melakukan operasi read & write.Jika
data tsb belum dikunci oleh transaksi apapun, maka kunci diperkenankan. Jika
data tsb telah dikunci, maka DBMS menentukan apakah kunci yg diminta sesuai dg
yg ada. Jika kunci read yg diminta sama dengan kunci read yg telah ada, maka
permintaan diperkenankan, selain itu maka transaksi harus menunggu (wait)
sampai kunci write dilepaskan.Transaksi terus menahan suatu kunci sampai
dilepaskan secara eksplisit selama eksekusi atau telah selesai.
Strict Two-Phase Locking. Dengan mekanisme ini dikehendaki
bahwa semua penguncian dengan mode exclusive dari sebuah transakasi harus tetap
dipegang hingga transaksi berada dalam status berhasil sempurna (commiteed).
Rigorous two-phase locking yang menghendaki semua penguncian
(exclusive maupun share) tetap diterapkan hingga transksaksi committed.
Comments
Post a Comment